Day 30

 Day 30

Kemarin dia kirim barang-barangku, jas hujan, sleeve laptop, dan sarung tangan motor. Sebenarnya aku sudah tidak lagi membutuhkan itu semua. Aku hanya mencoba mencari alasan agak bisa bertemu, atau paling tidak berbicara. Aku pun menanyakan semua itu lewat kakak perempuanya. Rasanya sakit hati sekali. Aku tahu dia menyuruh kakak perempuanya untuk tidak lagi berkomunikasi denganku. Karena kemarin adalah terakhir kalinya kakak perempuanya membalas pesanku, setelah itu hilang. Sama seperti dia.

Aku tidak tahu hal apa saja yang dia katakan ke keluarganya. Apa iya dia memberitahu semua penyakitku? Rasanya iya dia memberitahu semuanya, termasuk yang satu itu. Penyakit aib kalau orang bilang. Rasanya aneh dia yang rasanya sayangnya masih nyata 2 bulan lalu aku rasakan sekarang sudah berubah membenciku karena penyakit aib ini. Ironis. 

Betapa orang bisa lupa diri atau lebih tepatnya tidak tahu diri, meninggalkan orang yang mendampingi perjalanan hidupnya selama ini

Aku tidak pernah selingkuh, aku jujur apa adanya akan semua titik lemah dan kesalahanku selama ini. Aku selalu berusaha ada, mendukung, membantu dia. Tapi semuanya ternyata tidak cukup. 

Umur 33 tahun kenapa aku merasa ditinggalkan oleh semua yang aku punya. Hanya keluarga inti ku saja yang sungguh-sungguh masih melihat mendengar dan memperlakukanku dengan baik. Apa ini rasanya Tuhan merasa dikhianati seperti saat Kau berdoa di Taman Getsemani?  

Rasanya aneh hari ini kena masalah di kantor tapi gak ada temen buat diceritain. Crash sama orang lama, diperpanjang lah itu sama dia. Sudah minta maaf tadi pagi tapi sore ini tetep marah-marah ngadu ke bos saya. Sungguh menghadeh. Hari ini bener-bener, semuanya seperti salah saya.

Comments

Popular Posts