Roti Tawar

Perempuan duduk-duduk menanti angin segar, menanti rasa manis yang bisa dikecap di bibir.
Hatinya begitu mendamba sesuatu yang bisa membuat jantung hatinya berdebar.
Di ujung sana ada lelaki di ujung tanduk.
Di ujung lainnya ada lelaki dengan sejuta kebijaksanaan.
Di ujung lainnya lagi ada lelaki dengan kata-kata yang bisa mewarnai langit menjadi senja.
Di ujung lainnya lagi ada lelaki yang datang dan pergi.
Sehambar roti tawar. Sedingin udara beku di musin salju. Begitulah perasaan si gadis.
Biarlah matahari tenggelam, hari sudah mulai gelap. Si gadis pulang sajalah dengan tangan hampa.

Comments

Popular Posts