Pulang ke Rumah


Love is, by Puung
Karena pada akhirnya setiap manusia selalu tahu kemana hatinya akan berlabuh. Hanya terkadang logika dan spekulasi yang dibuat sendiri oleh kepala membuatnya bekali-kali kembali meragu. Berkali aku mencoba untuk pergi, berkali pula aku menjadi semakin merindukan pulang.

Ketika aku menangis di beranda rumah, meratapi kebingunganku sendiri, kamu datang sudah lengkap dengan tas pergiku berisi beberapa helai baju dan sekatung makanan. Kamu bilang, "Pergilah. Aku sudah menyiapkan tas pergi ini untukmu." Dan detik itu juga aku tahu aku tidak perlu pergi kemana-mana, karena aku sudah berada di rumah.

Kamu tahu aku orang yang buta arah. Aku selalu mendapat nilai merah di pelajaran peta buta. Tapi kamu membuat jalan pulang yang mudah, alurnya jelas. Dan bagian yang paling aku suka, kamu adalah orang yang selalu menungguku di depan pintu rumah, alasanku untuk kembali pulang.

Comments

Popular Posts