Mr. Conservation vs Mr. Palm Oil


Sekitar 3 minggu lalu, saya dapat undangan dari International Conference of Tropical Biology. Setelah saya baca, ternyata saya dapat kesempatan utk dapetin free registration fee..uwwwooow! Sebagai org pemanfaat kesempatan (hahaha) saya pengen banget dateng. Saya daftar tanpa pikir panjang. Toh seminarnya hanya dua hari (tgl 3-4 okt) dan di Bogor. Sehari stlh daftar, dapat balesan dari pihak panitia. Intinya mereka minta jawaban why do you join this seminar? why do we have to give you free regis? dan what will u do next from information that u’ll get in seminar? Ya mungkin buat jadi pertimbangan merke supaya gak ngasih tiket gratis dgn sia-sia,hahaha…Dengan pd-nya saya jawab..hahaha…lebih banyak nghayalnya tuh pas jawab. Dua hari setelah itu, mereka bales dan tadaaaaaaaa tiket gratis pun udah di tangan saya.
Saking senengnya, saya ampe lupa. Ya ampun saya sendirian banget nih kesana? Akhirnya saya tanya temen2 yang kira-kira minat dan nihil. Setelah tiga hari nanya sana-sini ternyata gak ada yang mau ikut. Mungkin karena biaya regisnya yang memang gak murah. Tiba-tibaaa daaanggg! saya inget ada tiga temen sma yg ambil kuliah biologi juga, hmm..mgkn mereka minat. Tapi.. yang satu masih di Melbourne, yang satu lg magang di eijkman, dan.. yang satu lagi mau ikut! Perempuan beruntung itu namanya Elle! Iya beneran namanya elle, tapi bukan nama aslinya. Mungkin krn dia perempuan jadi dikasih nama elle, yang dalam Bahasa Perancis artinya dia perempuan. Dlm bhs inggris, setara sama “she”.
 
 dan konferensi dimulai.. ini nih bagian serunya.
Seperti konferensi pada umumnya, pasti dibuka dengan kata sambutan dong yaaaa…. berbagai chairman dipanggil lah itu buat berpidato. Dan ada salah satu chairman entah chairman mana yang namanya sama persis kyk pembimbing saya yang zong itu (upppss maaf). Saya deg-degan. Beneran degdegan. Kenapa juga masih harus ketemu  itu org satu??!!!! Setelah namanya dipanggil, tenyata dia adalah bapak yang duduk di 2 kursi depan saya. Bapak ini berdiri, dan jalan ke podium. Dunia benar-banar melambat, mulut saya melongo, membentuk huruf O besar. Jidat saya berkerut dan mulai keringet dingin. Bapak itupun sampai podium dan dia memutar badan. JEEEEENGGGGG… orang yg berbeda! Ya ampun rasanya saya pengen sembah sujud terus cium tanah.
Setelah kata sambutan yang sangat meriah, kita masuk first plenary session. Pertama chairman UNDP for South East Asia, Dr Joseph D’cruz alias JD, dia menerangkan lebih kepada kebudayaan orang asia yang begitu melekat dengan lingkungan hidup. Terus yang kedua, Mr Tony Liwang, dia chairman S*nar M*s yang oil palm. Presentasinya bagus, intinya dia dan tim riset lagi bikin semacam kelapa sawit rekayasa genetik supaya hasilin minyak lbh banyak. Jadi dengan gitu, mereka gak perlu nanem banyak-banyak pohon. It means hutan yang ditebang gak perlu banyak-banyak. Setelah itu sesi tanya jawab. Nah loh, pas tanya jawab si bapak sinar mas banyak banget diserang. Ya iyalah secara yang dateng itu kebanyakan orang biologi dan orang perhutanan…. Pertanyaan paling nampol yg saya inget, dari Bapak blablabla dari Universitas S*rya. Gini nih kira-kira nanya “Our topic is enhancing real value of tropical biodiversity. And ur comp cut down a lot trees which is mean a lot animal loss their home. A lot of plant, bacteria, fungi were ‘disappear’. So how can you explain which part on ur jobs conserve the biodiversity it self?” Ngekngokkk… Bapak S*nar M*s pun menjelaskan bahwa lingkungan juga harus dimanfaatkan oleh manusia. Yak! Selamat bapak, you made the floor became hotter. Diskusi sengit pun berhenti karena waktunya habis. Hahaha… Kalau bukan karena waktu, pasti makin panas debatnya. Bahkan bapak disamping saya ampe komen, “He’s a great blunder in this area.” hahahaaa
Selesai makan siang, ada parallel session. Saya sama elle misah. Saya yang emang lebih suka tentang biokimia, pindah ke ruang sebelah. Sementara Elle yang suka sama ekologi tetap di ruangan itu. Gak ada kejadian lucu di session yg saya ikutan. Semuanya baik, penelitian dan speakernya bagus-bagus. Selesai parallel session, kami digabungkan kembali ke ruangan besar. Dan Elle punya cerita yang berhasil bikin saya nangis. Karena ketawa, tentu saja. Dia bilang ada slide yang mungkin seharusnya pengen nerangin ttg semi deciduous leaf tapi dislidenya tertulis semi delicious leaf (what’s on earth -____-“). Bahkan ada bapak yang komen “Noh makan tuh delicious leaf.” dan bapak disebelahnya nimpalin “Gak mau ah kan itu semi delicious, jadi kadang enak kadang gak enak.” Gak paham deh saya mau komen apa,hahaha. Dan ada juga presentasi yang cukup bagus tapi slide penutupnya tertulis “THANKS YOU”. Bahasa inggris saya juga gak bagus, tapi ini bener-bener bikin ketawa. Ada satu lagi presentasi hiburan (menghibur maksudnya), background-nya warna hijau tua daun dan tulisanya merah. Gak ada yang salah sama isinya, tapi please itu bikin sakit mata. Si Elle pun komen, kasian orang yang buta warna parsial. pasti yang dia liat cuma item semua. ahahahak ini bikin saya beneran ngakak.
Poster session pun dimulai, tadaaa… memberi kegembiraan tersendiri tiada henti bagi saya dan elle. Tau karena apa? Karena ada satu poster, yang bikin 4 prof dari 2 univ ternama di Indonesia. Gak ada yang salah sama poster, baik penggunaan bhs inggris ataupun warna tulisannya. Penelitianya tentang eksplorasi kandungan minyak di pohon x di berbagai bagian pohon itu, kayak di akar, kulit pohon, dll. Yang bikin kita ngakak adalah bagian introduction. Di poster bagian introduction biasanya cuma satu paragraf, pasti bener-bener cuma info yang penting-penting doang, nah sang prof menghabiskan satu paragrafnya yang berharga itu dengan menulis pohonya dalam berbagai bahasa. Jadi kira-kira dia nulis XXXXX tree in english is yyyyyy, local name is wwww, in sumatra it’s called uuuuuu, in china is tttttttt, begitu seterusnya sampe kira-kira ada 8 bahasa. That’s all for introduction. Entahlah, ini mirip paper saya pas smp yang dicopas lgsg dari wikipedia.
Saya dan Elle pun balik ke ruangan besar. Jelas kita berdua bosen, sementara sesi poster belom selesai. Tiba-tiba Elle bilang,
"Gue pengen banget deh ngobrol sama Mr JD."
"Eh chairmannya UNDP itu?"
"Ho’oh" …………dan Mr JD pun lewat………….
"Rasanya pengen gw samperin tuh orang."
"Eh yaudah yuk kita kejar."
"Serius nih?"
"Iya lah!"
Kita berdua setengah lari ngejar beliau. Di awal pembicaraan, kita ngenalin diri dan jelasin kita pengen banget bisa ngelakuin aksi langsung konservasi dan nanya kira-kira apa yang bisa kita lakuin. Kita minta semacem advices lah intinya (bagian ini sebenernya Elle yg ngomong sih, karena bahasa inggris dia yg super jago, dan gw hanya seperti ayam yang manggut-manggut matokin tanah). Sayangnya waktu kita kepotong makan malam dan tentunya kita mempersilahkan Mr JD buat makan dulu. Kita berdua pun ikut makan.
Selesai makan, Mr JD nyamper kita dan ngajak ngobrol di luar hall. Dia nanya sejauh mana minat kita, alokasi waktu, dan tentu aja siap gak kalo diluar jawa. Elle jelas bilang iya. Dan gw jelas bilang gak. Gw gak siap kalo harus melanglang buana ke luar jawa sendirian. Mr JD pun ngasih option ke gw intinya dia bilang gw bisa working in advertising company atau marketing area. Daannnggg bagai ditampar dandang. Apa coba maksudnya? Maksudnya ternyata dari perusahaan periklanan atau marketing gw harus ngelancarin skill memperngaruhi orang. Nah kemampuan ini nih yang nantinya jadi bekal utama gw utk mengubah mindset local people utk sama-sama bisa jaga lingkungan mereka sendiri. Woooww sekali ya… Mr JD pun menambahkan
 “or you can work for S*nar M*s, you can talk with Mr Tony Li**** ask him for suggestion or kind of recommendation.”
“…………” saya pun terdiam.
Daaaaannnnggg! kali ini saya yang menampar sendiri dandang itu ke muka saya.
Bagaimana mungkin orang yang dikritik habis-habis di forum ini, atau di forum konservasi mana pun, bakal jadi bos saya. Dan yang lebih mengerikan saya bakalan bergabung membantai hutan-hutan. Tapi seperti sebelumnya, penjelasan Mr JD sangat mengejutkan. Beliau bilang, “…dengan bergabung di perusahaan semacam itu, kamu bisa tahu banyak ttg mereka, tahu pola pikir mereka, tahu cara mereka dalam mengambil kebijakan, atau bermain dengan hukum pemerintah. Nah dari situ, kamu bisa banyak membantu NGO konservasi dengan infomasi berhargamu. Either kamu menanamkan sedikit pemikiran konservasi ke mereka. Kamu kan nantinya orang dalam, pasti lebih didengar dibanding NGO manapun yang notabene orang luar.” Zzziiiinnnnggg saya bagai mendapat pencerahan. Jadi ini semacam taktik perang jaman belanda alias devide et impera, kenali dengan baik siapa musuhmu.

Menurut saya, Mr JD ini tipikal chairman yg super sekali, Dia bahkan mau dengan rendah hatinya, ngobrol sama pengangguran ingusan macem saya sama elle. Dan yang paling mengejutkan adalah saya dan elle ngirim email ke beliau, sekadar bilang terima kasih. Dan… beliau membalas beliau bilang senin nanti, beliau ada agenda rapat dengan chairman UNDP Jakarta. Mr JD janji bakalan nanya, kira-kira ada misi atau proyek yang bisa kita ‘tumpangin’ atau gak. Ya ampun ampe pengen nangis ini rasanya…hahaha


Comments

Popular Posts